Teachers & Schools

Perbandingan Rapor pada K13 dan Kurikulum Merdeka
10 Jan 2024
Share this article:

Perkembangan pendidikan di Indonesia terus mengalami transformasi, dan dua kurikulum yang signifikan adalah Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013. Kedua kurikulum ini membawa perubahan dalam penilaian kemajuan peserta didik, terutama dalam penyusunan rapor. Artikel ini akan membahas perbedaan antara rapor di Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013, menggali perspektif evaluasi pendidikan yang muncul dari kedua pendekatan ini.

Rapor dalam Kurikulum Merdeka

  1. Fleksibilitas Penilaian:

    • Kurikulum Merdeka memberikan guru lebih banyak fleksibilitas dalam menilai kemajuan peserta didik. Guru dapat menyesuaikan metode penilaian sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik kelasnya.
  2. Orientasi pada Penguatan Karakter Lokal:

    • Rapor di Kurikulum Merdeka lebih mengutamakan penguatan karakter lokal dan kearifan lokal. Penilaian tidak hanya berfokus pada aspek akademis tetapi juga mempertimbangkan nilai-nilai budaya dan karakter yang unik bagi setiap daerah.
  3. Minimnya Standar Nasional:

    • Kurikulum Merdeka cenderung minim dalam penggunaan standar nasional. Hal ini memberikan keleluasaan bagi setiap daerah atau sekolah untuk mengembangkan penilaian yang sesuai dengan kebutuhan lokal mereka.

Rapor dalam Kurikulum 2013

  1. Penilaian Formatif dan Sumatif:

    • Kurikulum 2013 mengusung pendekatan penilaian formatif dan sumatif. Selain menilai hasil akhir, sistem ini juga memberikan penekanan pada umpan balik berkala untuk memahami perkembangan peserta didik selama proses pembelajaran.
  2. Pengukuran Kompetensi dan Sikap:

    • Rapor Kurikulum 2013 lebih terfokus pada pengukuran kompetensi dan sikap peserta didik. Selain melibatkan aspek kognitif, penilaian mencakup aspek sosial, emosional, dan karakter peserta didik.
  3. Standar Nasional yang Jelas:

    • Kurikulum 2013 menetapkan standar nasional yang jelas untuk menilai kemampuan peserta didik. Ini memungkinkan perbandingan yang lebih objektif antara prestasi peserta didik di berbagai wilayah atau sekolah.

Perbandingan Antara Kedua Kurikulum

  1. Fleksibilitas vs. Konsistensi:

    • Kurikulum Merdeka memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi guru, sementara Kurikulum 2013 menekankan konsistensi dan standar nasional. Tantangan muncul dalam mencapai keseimbangan antara kebebasan lokal dan keadilan nasional.
  2. Pengukuran Holistik vs. Akademis:

    • Kurikulum Merdeka lebih mengutamakan pengukuran holistik yang melibatkan karakter dan kearifan lokal, sementara Kurikulum 2013 memberikan penekanan khusus pada pengukuran aspek akademis dan karakter peserta didik.
  3. Partisipasi Guru vs. Keterlibatan Siswa:

    • Kurikulum Merdeka memberi ruang lebih besar bagi partisipasi guru dalam menentukan metode penilaian, sementara Kurikulum 2013 lebih mengaktifkan peran peserta didik dalam proses pembelajaran dan penilaian.

Kesimpulan

Kedua kurikulum, Merdeka dan 2013, memiliki pendekatan yang unik dalam penyusunan rapor. Kurikulum Merdeka menonjolkan fleksibilitas dan kearifan lokal, sementara Kurikulum 2013 menekankan konsistensi, penilaian holistik, dan partisipasi aktif peserta didik. Pentingnya evaluasi pendidikan terus muncul sebagai bagian integral dalam memahami keberhasilan dan tantangan dari masing-masing pendekatan. Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan, refleksi dan penyesuaian terus diperlukan untuk memastikan bahwa rapor tidak hanya mencerminkan kemajuan akademis peserta didik tetapi juga mendukung pengembangan karakter dan keterampilan yang sesuai dengan tuntutan zaman.

 
 
admin
Share this article:
Current Topic
News Teachers & Schools Education Curriculum dan Learning Materials
Recently Post
Image

Teachers & Schools

Study in Indonesia or Abroad? Don’t Decide...

6 Maret 2025

Image

Education

Kemendikbud Opens Superior Scholarship...

7 Maret 2025

Image

News

Pancasila Education in the Independent...

6 Maret 2025

Related Post

Teachers & Schools

Study in Indonesia or Abroad? Don’t Decide...

Studying at a dream university in Indonesia is a popular choice for many. This is evident from the increasing number of participants taking entrance exams for public universities (PTN). However, some prefer to pursue higher education abroad.

6 Maret 2025

Teachers & Schools

9 Themes of Character Development Projects...

Pancasila Education is one of the most highlighted distinctions in the Kurikulum Merdeka. Although it contains similar material to Pancasila and Citizenship Education (PPKn) in the 2013 Curriculum (K13), it is now designed to be delivered to students in a more engaging way.

6 Maret 2025

Teachers & Schools

Academic Calendar 2023-2024: School Holidays...

For the 2023-2024 academic year, the education calendar in various provinces across Indonesia outlines the semester break schedules for elementary (SD), junior high (SMP), senior high (SMA), and vocational school (SMK) students. The even-semester break typically runs from June to July 2023. This holiday period also coincides with the School Orientation Program (MPLS) for new students at different levels.

6 Maret 2025

Chat Icon