Teachers & Schools

Metode Belajar Membaca, Menulis, dan Berhitung (Calistung) Yang Efektif Sesuai Usia Anak
04 Sep 2024
Share this article:

Menurut Profesor Psikologi dari University of California, Ross A. Thompson, Ph.D., yang dikutip oleh situs WebMD, tidak ada usia pasti yang menjadi patokan kapan anak harus mulai belajar membaca, menulis, dan berhitung (calistung). Setiap anak memiliki waktunya sendiri, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor perkembangan.

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh situs USNews, yang mengungkapkan bahwa banyak anak mulai belajar membaca pada usia enam hingga tujuh tahun, tetapi tidak jarang juga anak-anak yang sudah mulai mengenal huruf dan angka sejak usia tiga tahun atau bahkan lebih awal.

Bagi para orang tua, pertanyaannya mungkin adalah kapan waktu yang tepat untuk mulai mengajarkan calistung kepada anak? Apakah harus dimulai sedini mungkin, atau menunggu hingga anak menunjukkan kesiapan? Tidak perlu bingung, karena semua pilihan bisa dilakukan, asalkan tidak ada paksaan yang diberikan kepada anak.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Calistung? Manfaat dan Metodenya

Memahami Konsep Calistung

Sebelum melangkah lebih jauh, mari kita kembali mengingat apa yang dimaksud dengan calistung. Calistung adalah singkatan dari membaca, menulis, dan berhitung, yang merupakan kemampuan dasar yang sangat penting bagi anak untuk memudahkan mereka dalam mempelajari hal-hal lainnya, terutama saat sudah mulai bersekolah.

Metode Pengajaran Calistung Berdasarkan Usia Anak

Jika orang tua berencana untuk mengajarkan calistung sejak dini, ada beberapa metode yang bisa diterapkan sesuai dengan usia anak, agar proses pembelajaran lebih efektif dan tidak memberatkan mereka.

  1. Usia PAUD
    Pada usia ini, pengajaran calistung dilakukan dengan cara yang sangat sederhana. Untuk membaca, orang tua bisa mengenalkan huruf-huruf melalui lagu-lagu interaktif yang menyenangkan. Pengenalan nama-nama benda juga bisa dilakukan untuk memperkaya kosakata anak. Untuk menulis, anak dapat diajarkan cara memegang alat tulis dan membuat garis-garis sederhana. Sedangkan untuk berhitung, lagu-lagu bernuansa matematika bisa menjadi metode yang efektif.
  2. Usia TK A
    Di usia TK A, anak-anak sudah mulai bisa mempelajari hal yang lebih kompleks, meski tetap sederhana. Untuk membaca, mereka bisa mulai mengenal bentuk-bentuk huruf, termasuk perbedaan antara huruf kapital dan huruf kecil.  Dalam menulis, anak dapat mulai diarahkan untuk membuat garis yang lebih rapi dan terarah, misalnya dengan metode dot to dot. Untuk berhitung, anak bisa diajak mengenal angka satu sampai lima dan berlatih menghitung benda-benda di sekitar mereka.
  1. Usia TK B
    Anak-anak di TK B sudah bisa mulai belajar mengeja kata-kata sederhana, seperti “b-u, bu, d-i, di… budi.” Proses ini dilakukan bertahap, dari kata yang mudah hingga yang lebih sulit. Untuk menulis, anak dapat mulai meniru tulisan yang dicontohkan orang tua. Dalam pelajaran berhitung, mereka bisa diajarkan operasi hitung sederhana seperti penjumlahan dan pengurangan, menggunakan benda-benda di sekitar sebagai alat bantu.
  1. Usia SD
    Ketika anak sudah memasuki usia SD, pembelajaran calistung menjadi lebih kompleks. Di sini, anak-anak tidak hanya belajar membaca, menulis, dan berhitung, tetapi juga harus mampu memahami dan menjelaskan apa yang mereka baca, tulis, dan hitung.  Misalnya, saat membaca kalimat, mereka harus bisa menjelaskan maknanya. Begitu pula dalam menulis dan berhitung, anak-anak harus bisa menerapkan konsep yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, seperti memahami nilai uang saat jajan.

Dengan berbagai metode yang sesuai dengan usia anak, pembelajaran calistung bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermanfaat. 

Penting untuk diingat, setiap anak berkembang dengan kecepatannya masing-masing, sehingga pendekatan yang fleksibel dan tanpa paksaan akan sangat membantu mereka dalam menguasai kemampuan dasar ini.

Nah itulah beberapa metode pengajaran Calistung yang bisa kamu terapkan berdasarkan jenjang pendidikan dan usia anak, semoga bermanfaat.

Alfian Dimas
Share this article:
Current Topic
News Teachers & Schools Education Curriculum dan Learning Materials
Recently Post
Image

Teachers & Schools

Study in Indonesia or Abroad? Don’t Decide...

6 Maret 2025

Image

Education

Kemendikbud Opens Superior Scholarship...

7 Maret 2025

Image

News

Pancasila Education in the Independent...

6 Maret 2025

Related Post

Teachers & Schools

Study in Indonesia or Abroad? Don’t Decide...

Studying at a dream university in Indonesia is a popular choice for many. This is evident from the increasing number of participants taking entrance exams for public universities (PTN). However, some prefer to pursue higher education abroad.

6 Maret 2025

Teachers & Schools

9 Themes of Character Development Projects...

Pancasila Education is one of the most highlighted distinctions in the Kurikulum Merdeka. Although it contains similar material to Pancasila and Citizenship Education (PPKn) in the 2013 Curriculum (K13), it is now designed to be delivered to students in a more engaging way.

6 Maret 2025

Teachers & Schools

Academic Calendar 2023-2024: School Holidays...

For the 2023-2024 academic year, the education calendar in various provinces across Indonesia outlines the semester break schedules for elementary (SD), junior high (SMP), senior high (SMA), and vocational school (SMK) students. The even-semester break typically runs from June to July 2023. This holiday period also coincides with the School Orientation Program (MPLS) for new students at different levels.

6 Maret 2025

Chat Icon