Teachers & Schools

Cara Melakukan Asesmen Calistung untuk Anak Secara Tepat!
28 Aug 2024
Share this article:

Sebagai seorang guru, kamu pasti sering dihadapkan pada tantangan untuk memastikan setiap anak di kelas dapat menguasai kemampuan dasar calistung, yaitu membaca, menulis, dan berhitung. Kemampuan ini menjadi fondasi penting yang akan mendukung keberhasilan belajar mereka di masa depan. 

Namun, bagaimana cara kita memastikan bahwa setiap anak benar-benar memahami dan menguasai calistung? Di sinilah peran asesmen menjadi sangat penting. Yuk, cari tahu bagaimana cara melakukan asesmen calistung dengan tepat! 

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Calistung? Manfaat dan Metodenya

Apa itu Asesmen Calistung? 

Asesmen calistung adalah proses evaluasi yang dilakukan untuk mengukur kemampuan dasar anak dalam tiga bidang penting, membaca, menulis, dan berhitung. Ketiga kemampuan ini dikenal dengan istilah calistung, yang merupakan singkatan dari baca, tulis, dan hitung. 

 

Asesmen calistung berperan penting dalam memahami tingkat kemajuan belajar anak, mengidentifikasi kesulitan yang mungkin mereka hadapi, dan merancang strategi pengajaran yang lebih efektif. 

Tujuan Asesmen Calistung

Tujuan utama dari asesmen calistung adalah untuk:

  1. Menilai Kemampuan Dasar: Mengukur sejauh mana anak mampu membaca teks sederhana, menulis dengan jelas dan benar, serta melakukan operasi hitung dasar seperti penjumlahan dan pengurangan.
  2. Mengidentifikasi Kebutuhan Khusus: Melalui asesmen, guru dapat mengidentifikasi anak-anak yang mungkin memerlukan perhatian lebih atau metode pembelajaran khusus, seperti anak yang mengalami kesulitan membaca atau masalah dalam menulis.
  3. Merencanakan Intervensi: Hasil dari asesmen calistung memungkinkan guru untuk merancang program intervensi yang sesuai. Ini bisa berupa sesi bimbingan tambahan, penggunaan metode pengajaran yang berbeda, atau alat bantu belajar yang lebih interaktif.
  4. Melacak Kemajuan: Dengan melakukan asesmen secara berkala, guru dapat melacak perkembangan kemampuan calistung anak dari waktu ke waktu. Ini membantu dalam memastikan bahwa setiap anak mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk berhasil.

Metode Asesmen Calistung

Asesmen calistung dapat dilakukan dengan berbagai metode, di antaranya:

  • Observasi: Mengamati bagaimana anak-anak berinteraksi dengan buku, tulisan, dan angka dalam aktivitas sehari-hari di kelas.
  • Tes Lisan: Mengajukan pertanyaan langsung kepada anak atau meminta mereka membaca dan menulis secara spontan.
  • Tes Tertulis: Memberikan soal atau tugas yang dirancang khusus untuk mengevaluasi kemampuan membaca, menulis, dan berhitung anak.
  • Portofolio: Mengumpulkan hasil karya anak, seperti tulisan tangan atau proyek matematika, untuk menilai perkembangan mereka.

Cara Melakukan Asesmen Calistung

Menilai kemampuan calistung anak sangat penting agar kita bisa memberikan bimbingan yang tepat. Bagi kamu, sebagai guru atau pengajar, berikut adalah cara melakukan asesmen calistung yang dapat membantu kamu memahami sejauh mana kemampuan anak-anak dalam membaca, menulis, dan berhitung.

1. Mulai dengan Identifikasi Awal

Langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah mengamati anak-anak secara langsung. Perhatikan bagaimana mereka berinteraksi dengan buku, huruf, atau angka selama kegiatan sehari-hari. 

Mungkin ada anak yang terlihat lancar membaca saat membaca cerita bergambar, atau mungkin ada yang lebih suka menulis dan menggambar. Dari pengamatan sederhana ini, kamu bisa mendapatkan gambaran awal tentang kemampuan mereka dalam calistung.

2. Tentukan Tujuan Asesmen

Setelah mendapatkan gambaran awal, penting untuk menentukan tujuan asesmen. Apakah kamu ingin mengetahui seberapa baik anak-anak mengenal huruf? Atau mungkin kamu ingin melihat kemampuan mereka dalam menulis kalimat sederhana? 

Dengan menetapkan tujuan yang jelas, kamu akan lebih mudah merancang asesmen yang tepat. Tujuan yang jelas juga membantu kamu fokus pada area yang benar-benar membutuhkan perhatian.

3. Mengembangkan Alat Asesmen

Setelah tujuan ditetapkan, langkah berikutnya adalah membuat alat asesmen yang sesuai. Kamu bisa menggunakan berbagai bentuk asesmen, seperti lembar kerja, tugas praktek, atau tes lisan. Pilihlah metode yang paling sesuai dengan situasi dan kebutuhan anak-anak. 

Jika ingin menilai kemampuan membaca, mungkin kamu bisa menyiapkan beberapa teks pendek untuk dibaca oleh anak. Jika ingin menilai kemampuan berhitung, kamu bisa memberikan soal-soal hitungan sederhana. Pastikan alat asesmen yang kamu buat sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan anak.

4. Lakukan Asesmen Dengan Suasana Nyaman

Saat melakukan asesmen, pastikan lingkungan belajar kondusif dan nyaman bagi anak. Hindari gangguan dan ciptakan suasana yang santai agar anak-anak merasa nyaman dan bisa fokus. Misalnya, pilih waktu yang tidak terlalu ramai dan gunakan tempat yang tenang. 

Penting juga untuk memperhatikan durasi asesmen; anak-anak memiliki rentang perhatian yang terbatas, jadi jangan terlalu lama. Cukup 20-30 menit untuk satu sesi sudah cukup untuk menjaga mereka tetap fokus.

5. Penafsiran Hasil

Setelah mengumpulkan hasil asesmen, langkah berikutnya adalah menafsirkannya. Lihatlah pola-pola dari hasil yang diperoleh, apakah ada anak yang mengalami kesulitan di area tertentu? Atau mungkin ada yang sudah menunjukkan kemajuan yang signifikan?

Dengan memahami hasil asesmen, kamu bisa merencanakan langkah-langkah selanjutnya, apakah perlu ada latihan tambahan atau pendekatan berbeda dalam pengajaran.

Pentingnya Pendekatan yang Holistik

Selain kemampuan calistung, jangan lupakan aspek lain dalam perkembangan anak. Kesiapan mereka untuk belajar di sekolah dasar juga dipengaruhi oleh aspek sosial, emosional, dan keterampilan motorik. Dengan pendekatan asesmen yang holistik, kamu bisa memastikan bahwa anak-anak mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan dalam semua aspek perkembangan mereka.

Dengan cara ini, kamu bisa membantu anak-anak tidak hanya menguasai calistung, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk sukses di masa depan. Setiap langkah asesmen ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap anak mendapatkan perhatian dan dukungan yang mereka butuhkan, sehingga proses belajar menjadi pengalaman yang positif dan membangun bagi mereka. Semoga bermanfaat!

Alfian Dimas
Share this article:
Current Topic
News Teachers & Schools Education Curriculum dan Learning Materials
Recently Post
Image

Teachers & Schools

Study in Indonesia or Abroad? Don’t Decide...

6 Maret 2025

Image

Education

Kemendikbud Opens Superior Scholarship...

7 Maret 2025

Image

News

Pancasila Education in the Independent...

6 Maret 2025

Related Post

Teachers & Schools

Study in Indonesia or Abroad? Don’t Decide...

Studying at a dream university in Indonesia is a popular choice for many. This is evident from the increasing number of participants taking entrance exams for public universities (PTN). However, some prefer to pursue higher education abroad.

6 Maret 2025

Teachers & Schools

9 Themes of Character Development Projects...

Pancasila Education is one of the most highlighted distinctions in the Kurikulum Merdeka. Although it contains similar material to Pancasila and Citizenship Education (PPKn) in the 2013 Curriculum (K13), it is now designed to be delivered to students in a more engaging way.

6 Maret 2025

Teachers & Schools

Academic Calendar 2023-2024: School Holidays...

For the 2023-2024 academic year, the education calendar in various provinces across Indonesia outlines the semester break schedules for elementary (SD), junior high (SMP), senior high (SMA), and vocational school (SMK) students. The even-semester break typically runs from June to July 2023. This holiday period also coincides with the School Orientation Program (MPLS) for new students at different levels.

6 Maret 2025

Chat Icon