Teachers & Schools
Mengajarkan anak menulis di usia prasekolah adalah perkara yang terlihat mudah tetapi bisa menjadi sulit. Mudah jika dalam proses tumbuh kembangnya beberapa keterampilan dasar sudah mereka miliki. Namun, menjadi sulit jika anak tiba-tiba harus belajar dengan cepat untuk persiapan masuk sekolah dasar (SD).
Mengapa demikian? Karena menulis merupakan proses yang melibatkan keterampilan motorik halus serta daya ingat terhadap simbol-simbol. Anda dapat mengajarkannya beriringan dengan membaca dan berhitung. Jadi, ketika anak mengetahui bacaan 'saya', ia bisa langsung menuliskannya dengan benar.
Pada usia prasekolah, fokus anak belum bisa seratus persen. Dibutuhkan waktu yang tepat dan efektif dalam mengajarkan mereka sesuatu. Suasana belajar juga harus menyenangkan agar mereka lebih mudah memahami. Banyak pendidik menerapkan sistem 'bermain sambil belajar' dan 'belajar sambil bermain' pada fase ini.
Sistem pembelajaran akan berhasil dengan metode yang tepat, seperti langkah jitu dan efektif mengajarkan anak menulis di bawah ini.
Perkembangan motorik anak dimulai sejak usia 0 bulan. Bayi mulai menggerakkan tangan, duduk, berdiri, berlari, dan melompat. Berkaitan dengan menulis, Anda harus memberikan perhatian pada area tangan. Sebelum usia 1 tahun, anak sudah bisa menggerakkan tangannya untuk mengambil sesuatu yang besar. Setelah itu, bayi akan mengambil benda kecil dengan jari telunjuk dan ibu jari, menggenggam, dan menggoyangkannya.
Pada usia 18 bulan, anak sudah dapat memegang pensil yang lebih besar dengan mantap meski belum benar. Jangan paksa anak di usia ini untuk memegangnya sesuai standar.
Masa balita merupakan golden age atau usia emas di mana otak dapat menerima sebanyak mungkin input dari luar. Pada waktu ini, balita senang meniru perbuatan orang dewasa, seperti memasak, berdandan, berbicara, dan lain-lain.
Oleh karena itu, setiap hari perkenalkan anak dengan suasana belajar, seperti membaca buku dan menulis. Melihat orang tua menulis, anak akan tergerak hatinya untuk melakukan hal yang sama.
Saat anak sudah terlihat tertarik dengan kegiatan menulis, berikan mereka pensil warna yang besar dan buku cukup besar. Biasanya, anak hanya mencoret-coret buku tanpa bentuk. Orang tua bisa mewarnai suatu gambar bersama meski anak belum dapat mengikuti. Gambar pula berbagai bentuk, seperti bunga, bola, dan beberapa kesukaan anak. Tidak harus bagus, yang penting mereka memahami bahwa tulisan dapat membentuk sesuatu. Dari contoh ini, balita juga menyadari aturan mewarnai yang benar tanpa harus diberi tahu.
Di usia yang lebih besar (sekitar 2 tahun), anak sudah dapat memegang pensil sendiri dengan baik. Secara alami, tangan akan melakukan adaptasi cara menulis yang benar. Meskipun anak belum dapat membuat bentuk karena tekanan pada pensil belum pas dan pengendalian gerakan tangan belum ada, balita dapat diajarkan membuat bentuk lingkaran besar, garis panjang tanpa putus, dan sebagainya.
Jika anak sudah memahami cara mewarnai tanpa melewati garis gambar dan melakukannya meski tidak sepenuhnya baik, Anda dapat membelikan anak buku huruf dengan titik-titik. Anak belajar menggerakkan tangan dengan menyambungkan titik-titik. Dari sini, orang tua sudah dapat menggabungkan dua kecakapan, membaca dan menulis.
Pada tahapan lebih tinggi dalam mengajarkan anak menulis, orang tua dapat menyediakan buku dengan kotak-kotak besar. Anak belajar menulis garis lurus dan lengkung. Jangan lupa mengajarkan mereka menulis sesuai kaidah, seperti menulis garis tegak dari atas ke bawah dan garis datar dari kiri ke kanan. Kaidah menulis atas bawah akan membantu anak menuliskan huruf lebih rapi karena sudah terbiasa.
Tahap akhir pelajaran menulis untuk anak usia prasekolah adalah menulis huruf, angka, kata, dan kalimat. Setelah bisa menulis di kotak besar, barulah guru menyodorkan buku tulis biasa. Menulis huruf dan angka menjadi yang pertama harus dikuasai, baru kemudian kata dan kalimat. Anda harus mengajarkan anak menyalin kalimat dengan spasi di setiap kata agar terbiasa.
Demikian 7 langkah jitu dan efektif mengajarkan anak menulis. Jangan lupa untuk memberikan apresiasi pada setiap kemajuan yang dicapai. Ingat, fokus anak dalam belajar masih di sekitar 5 menit. Semoga bermanfaat!
Teachers & Schools
Study in Indonesia or Abroad? Don’t Decide...
6 Maret 2025
Education
Kemendikbud Opens Superior Scholarship...
7 Maret 2025
News
Pancasila Education in the Independent...
6 Maret 2025
Teachers & Schools
Study in Indonesia or Abroad? Don’t Decide...
Studying at a dream university in Indonesia is a popular choice for many. This is evident from the increasing number of participants taking entrance exams for public universities (PTN). However, some prefer to pursue higher education abroad.
6 Maret 2025
Teachers & Schools
9 Themes of Character Development Projects...
Pancasila Education is one of the most highlighted distinctions in the Kurikulum Merdeka. Although it contains similar material to Pancasila and Citizenship Education (PPKn) in the 2013 Curriculum (K13), it is now designed to be delivered to students in a more engaging way.
6 Maret 2025
Teachers & Schools
Academic Calendar 2023-2024: School Holidays...
For the 2023-2024 academic year, the education calendar in various provinces across Indonesia outlines the semester break schedules for elementary (SD), junior high (SMP), senior high (SMA), and vocational school (SMK) students. The even-semester break typically runs from June to July 2023. This holiday period also coincides with the School Orientation Program (MPLS) for new students at different levels.
6 Maret 2025