Oke, jadi gini, kalo kamu lagi bersiap-siap untuk UTBK-SNBT, ada satu info penting nih yang perlu banget kamu pahamin: sistem penilaian atau cara ngitung nilai UTBK. Mulai dari tahun 2018, UTBK udah terapin sistem penilaian yang namanya Teori Respons Butir atau lebih dikenal dengan Item Response Theory (IRT).
Nah, sebelum tahun 2018, alias tahun 2017 ke bawah, penilaian SNBT itu masih make yang namanya Teori Tes Klasik. Di sistem penilaian klasik ini, setiap jawaban yang bener dikasih skor 4, jawaban salah dikurangin satu poin (-1), dan kalo kamu skip atau gak menjawab, ya dapet skor nol (0).
Trus, IRT itu apa sih? Dan gimana sih cara kerja sistem penilaian ini buat ngitung skor UTBK?
IRT singkatan dari Item Response Theory, sebuah metode statistik yang dipakai dalam sistem penilaian UTBK SNBT. Indonesia mulai menggunakan sistem penilaian berbasis IRT ini sejak tahun 2018. Walaupun baru diterapkan di sini, metode IRT sebenarnya udah lama banget dipakai di negara-negara maju macam Amerika dan Eropa.
Mengadopsi sistem penilaian IRT untuk UTBK tujuannya jelas: buat naikin tingkat akurasi dalam menilai kemampuan calon mahasiswa, ningkatin kevalidan, dan keandalan ujian. Dengan sistem IRT, diharapkan penilaian bisa lebih akurat menggambarkan kemampuan calon mahasiswa karena sistem ini memperhitungkan seberapa sulit tiap soal ujian itu.
Dalam UTBK, bobot skor yang didapetin peserta untuk setiap soal bisa berbeda, bergantung pada seberapa susah soalnya. Yang unik, tingkat kesulitan soal nggak ditetapkan dari awal, tapi baru kelihatan setelah semua tes selesai dan dilihat dari jumlah peserta yang jawab benar atau salah di soal itu. Plus, sistem penilaian UTBK ini nggak menerapkan sistem skor minus buat jawaban yang salah.
Dalam penilaian UTBK, sistem Item Response Theory (IRT) dipakai, memberikan bobot nilai yang beragam untuk setiap subtes. Proses penilaian dengan IRT ini dibagi menjadi tiga tahap:
Singkatnya, sistem penilaian IRT itu lebih fokus pada karakteristik setiap soal. Makin sulit soal yang kamu jawab dengan benar, makin besar bobot skor yang kamu dapet. Sistem ini gak cuma hitung berapa banyak soal yang kamu jawab benar atau salah, tapi juga seberapa challenging soal tersebut.
Bobot skor tiap soal baru ditetapkan setelah liat gimana respons peserta pas ujian berakhir. Pendekatan ini dianggap bisa lebih akurat membedakan level kemampuan tiap peserta.
Harapannya, dengan sistem ini, perguruan tinggi bisa dapetin calon mahasiswa yang memang teruji kemampuannya, sesuai dengan hasil seleksi SNBT.
Sistem penilaian IRT memang fokus pada tingkat kesulitan setiap soal. Jadi, kalau soalnya lebih sulit dan kamu bisa jawab dengan benar, skor yang kamu dapetin bakal lebih tinggi. Dan bagusnya, kalo kamu jawab salah, skor kamu nggak bakal dikurangin karena nggak ada sistem poin minus.
Jadi, waktu lagi ujian, kamu nggak perlu terlalu khawatir soal skor. Cobalah untuk menjawab semua soal yang ada, meskipun ada yang bikin kamu ragu atau bahkan nggak tau jawabannya sama sekali.
Dengan sistem penilaian IRT di UTBK, kamu bisa coba beberapa strategi ini biar bisa dapet skor tinggi:
Jadi, intinya, dengan strategi yang tepat, kamu bisa optimalkan peluangmu buat dapetin skor yang bagus di UTBK. Selamat belajar dan semoga sukses ya!