Pendidikan

Diseleksia pada Anak, Penyebab dan Ciri-cirinya

Disleksia merupakan gangguan pada anak yang menyebabkan mereka kesulitan dalam membaca, menulis, dan berhitung sesuai usianya. Bagaimana ciri-ciri anak disleksia dan apa penyebabnya?
  • 15 September 2023
  • admin
  • gangguan disleksia
  • penyebab
  • ciri

Gangguan disleksia merupakan salah satu keterlambatan tumbuh kembang pada anak. Salah satu cirinya adalah balita mengalami keterlambatan dalam membaca, menulis, dan berhitung.

Beberapa orang sering menilai anak disleksia bodoh. Guru di sekolah pun terkadang mengabaikan. Padahal balita ini bisa saja pintar. Mereka hanya tidak mampu mengungkapkan pikirannya dalam bentuk tulisan hingga kesulitan membedakan bentuk.

Anda tentu kenal dengan Albert Einstein? Salah seorang ilmuwan terkemuka di dunia ini mengalami gangguan disleksia hingga dikeluarkan dari sekolah. Ibunya lalu mengajari anaknya sendiri. Dari sini justru dia belajar dengan banyak membaca buku dan menjadi fisikawan pandai.

Ciri-Ciri Anak Alami Gangguan Disleksia

Tidak ada batasan waktu yang spesifik seorang dapat belajar membaca dan menguasainya. Banyak ahli parenting sepakat, semua tergantung kepada kesiapan anak secara mental dan kematangan usia. Hal yang dapat Anda rangsang sejak dini.

Berdasarkan hal di atas, tentu sebagai orang tua Anda tidak dapat langsung mendakwa anak memiliki gangguan yang disebut sebagai disleksia. Apalagi ini juga bukan harga mati. Anak hanya terganggu dan lebih terlambat belajar membaca daripada yang lain. Dia bukan tidak bisa. Bahkan, mungkin saja pemahaman dan logika balita terhadap sesuatu lebih baik dari teman-temannya.

Meskipun demikian, ada ciri-ciri gangguan disleksia yang dapat Anda simak di bawah ini. Jika anak mengalami salah satu atau lebih cirinya, bawa saja ke dokter spesialis anak, atau klinik tumbuh kembang, atau psikolog anak langsung.

1. Kemampuan Bicara Lebih Lambat

Ini merupakan hal yang pertama Anda dapat deteksi karena sejatinya dengan rangsangan cukup, anak usia dua tahun paling lambat sudah mengucapkan satu suku kata.

2. Kesulitan dalam Mengingat Nama

Anak kesulitan mengingat nama-nama benda di sekitarnya. Penyebabnya bisa dua hal. Pertama, otak anak kesulitan dalam mengidentifikasi benda dan orang. Kedua, daya ingatnya memang pendek.

3. Sering Menulis Terbalik

Jika ciri nomor satu dan dua terlalu umum, yang ketiga ini sudah lebih spesifik.

Anak disleksia memang kesulitan mengidentifikasi benda dengan tepat. Begitu pula dengan bentuk huruf-huruf yang dilihatnya. Akibatnya, mereka sering menuliskannya terbalik. Sebagai contoh tulisan berbunyi 'ikan' Mungkin saja anak akan menulis 'kain'atau nika. Tidak hanya sekali, terbalik dalam menuliskan kata berlangsung secara berulang-ulang.

4. Kesulitan Membedakan Abjad Tertentu

Saat anak mulai membaca, umumnya mereka sulit membedakan huruf, b, d, dan p. Lainnya mungkin sulit membedakan w dan m. Ini merupakan hal yang wajar dan seiring dengan usia, anak akan mengidentifikasi sendiri.

Berbeda dengan balita dengan gangguan kesulitan membaca. Mereka kesulitan membedakan huruf-huruf tertentu meski tidak mirip, seperti k, l, dan seterusnya.

5. Kesulitan Mengucapkan Kata yang Jarang Didengar

Ciri kelima ini juga cukup sulit diidentifikasi. Umumnya memang setiap anak, bahkan orang tua kesulitan mengucapkan kata yang pertama kali dan jarang didengar.

Itu sebabnya disleksia tidak dapat didiagnosis oleh orang tua. Ana harus mencari ahlinya untuk tahu. Ciri-cirinya baru terlihat benar saat anak masuk atau mulai sekolah dasar (SD).

Penyebab Disleksia

Sama dengan beberapa gangguan tumbuh kembang lain, penyebab disleksia belum diketahui secara tepat. Hanya saja, kelainan terjadi pada otaknya. Jadi, besar kemungkinan balita dengan keterlambatan membaca memiliki kerabat dengan masalah yang sama.

Dari beberapa peneltian diketahui, faktor resiko gangguan disleksia. Ini artinya, beberapa hal yang dapat memicu gangguan tumbuh kembang ini.

- Anak dengan kelahiran prematur (belum 9 bulan) dan lahir normal tetapi mempunyai berat badan rendah.

- Memiliki keluarga yang mempunyai riwayat sama. Hubungan kekerabatan ini bisa jadi cukup jauh, seperti sepupu dan keponakan.

- Ibu pernah terpapar NAPZA, alkohol, dan rokok selama kehamilan hingga menggangu syaraf otak janin. Bayi yang lahir mempunyai syaraf pembaca tidak aktif.

- Anak pernah mengalami cedera dan atau trauma otak.

- Anak sejak lahir memang mempunyai kelainan struktur otak sehingga dia kesulitan berpikir dan mengolah kata.

Jika Anda ingin tahu lebih spesifik tentang gangguan disleksia, Odysee menyediakan ahlinya. Anda dapat berkonsultasi untuk mendapatkan yang terbaik bagi anak.

Chat Icon