Aplikasi belajar online kini banyak bermunculan seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Di satu sisi, ini menjadi hal yang menggembirakan. Siswa dapat belajar di rumah dengan lebih aman. Selain itu, penggunaan gadget tidak melulu berdampak negatif kepada anak.
Namun, orang tua harus menyadari benar, selalu ada dampak positif dan negatif dari suatu benda, termasuk teknologi. Dengan demikian, ada antisipasi dan aturan yang dapat diterapkan.
Anak bisa menggunakan aplikasi belajar online, baik berupa bimbingan belajar atau pun alat untuk membantu mengerjakan pekerjaan rumah alias PR.
Bijak Gunakan Aplikasi Belajar Online yang Bantu Kerjakan PR
Secara umum, ada dua aplikasi belajar online yang dapat Anda unduh untuk buah hati atau mereka dapat melakukannya sendiri.
Pertama, aplikasi belajar yang berhubungan dengan bimbingan belajar.
Ini biasanya membantu siswa mengerjakan PR dan membagikan materi pelajaran. Namun, untuk mengetahui lebih lanjut dan dalam tentang pelajaran, ada sejumlah dana yang harus dibayarkan. Aplikasi merupakan perpanjangan tangan dari Bimbingan Belajar Online.
Ada guru, panduan belajar, tes, dan lain-lain secara lengkap. Dengan mengaksesnya, anak lebih terbantu belajar.
Kedua, aplikasi belajar yang dapat membantu mengerjakan PR. Ada yang berbayar dan gratis. Meskipun tidak berbayar, sebagian besar platform menyediakan jawaban detil sesuai kebutuhan siswa dalam bentuk gambar, video, atau tulisan.
Jika ananda mempunyai PR dan ingin mengetahui jawabannya, termasuk untuk pelajaran Matematika, Fisika, dan Kimia, tinggal mengetikkan soal atau foto dan kirimkan di sana. Taraaa.. Hanya dalam waktu hitungan detik saja, jawaban akan keluar, baik untuk soal yang sama persis atau sekadar mirip.
Yang agak mengkhawatirkan adalah pertanyaan dan jawaban yang sama persis. Pada beberapa anak, mereka sudah tidak mau lagi berpikir, langsung saja menyalin atau menyontek.
Bagaimana agar tidak jadi demikian? Orang tua dapat mengajarkan anak untuk bijak dalam menggunakannya, melalui langkah-langkah berikut.
1. Tahu Aplikasi di Ponsel Pintar Anak
Saat pertama kali membelikan anak ponsel pintar, tekankan untuk tidak membuat password sendiri tanpa Anda ketahui.
Ini pentng agar Anda tahu apa saja yang ada di dalamnya serta aktivitas yang dilakukan.
2. Tekankan untuk Tetap Bertanggung Jawab dengan Tugas
Tentu saja anak boleh mengunduh aplikasi belajar dan game di gadget-nya dengan pengawasan agar mereka tetap bertanggung jawab dengan tugas dan kewajibannya.
Khusus untuk belajar, katakan, mereka boleh menggunakannya untuk belajar dan memahami pelajaran. Jangan asal menyalin jawaban tanpa paham. Ini berkaitan dengan kejujuran.
3. Mengerjakan Tugas Bersama
Sesekali Anda dapat mengerjakan tugas bersama anak dan membahas satu soal. Anak akan merasa mereka diperhatikan dan orang tua mengetahui tugas mereka yang berat.
Dari sini, anak akan belajar cara memecahkan masalah. Apalagi jika Anda juga sebenarnya tidak tahu cara menyelesaikan soal yang dibahas.
4. Membandingkan Nilai Tugas dan PR
Anda dapat membandingkan nilai tugas atau PR dengan ulangan. Jika ada selisih yang cukup jauh, ajak mereka berbicara dari hati ke hati, bukan untuk menghakiminya.
Tugas dan PR yang mempunyai nilai lebih bagus dan diselesaikan dengan baik dibandingkan ulangan menunjukkan, pemahaman anak terhadap materi masih rendah. Bisa jadi mereka menyalin dari aplikasi saat mengerjakan PR atau memang soal ulangan terlampau sulit.
5. Bekerjasama dengan Guru
Bekerjasama dengan guru merupakan cara yang baik, terutama untuk anak SD di mana pembiasaan dimulai. Mintalah kepada guru untuk membuat soal baru yang tidak mengacu dari buku. Soal itu kemungkinan besar sulit dicari solusinya yang sama persis. Kemungkinan anak akan menemukan soal yang mirip dengan angka berbeda. Mereka akan berusaha belajar.
Cara di atas tidak hanya efektif untuk penggunaan aplikasi belajar online tetapi juga ponsel pintar secara keseluruhan. Anak akan lebih rajin dan bertanggung jawab dengan benda yang dimiliki. Orang tua akan lebih tenang meskipun anak belajar dengan ponsel.
.jpg)
