Ujian Asesmen Nasional bukan kebijakan yang menggantikan Ujian Nasional. Di sini hasil kompetisi tidak mempengaruhi nilai siswa di sekolah, apalagi kelulusannya.
Namun, satu hal yang sama dari Asesmen Nasional dan UN, pelaksanannya diadakan setiap tahun. Jadi, guru dan orang tua murid tetap harus mempersiapkan siswa agar dapat mengikuti dengan lancar. Bagaimana pun dari sini akan terlihat kualitas sekolah dan siswanya. Padahal siswa yang ikut ujian tidak dapat dipilih. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui dinas terkait memilih peserta secara acak, Manfaatnya, kondisi sekolah di lapangan dapat diketahui secara nyata.
Berdasarkan jadwal yang dituliskan di laman resmi Kemendikbudristek, pelaksanaan ujian Asesmen Nasional SD tahun 2023 adalah 23 sampai 26 Oktober 2023.
Penilaian akan mencakup 3 hal, yaitu:
1. Asesmen Kompetisi Manajemen (AKM) yang meliputi materi literasi dan numerasi. Soal ujian terbagi menjadi tiga, pilihan ganda, isian, dan uraian. Pelaksanaannya menggunakan sistem onlie atau Computer Basic Test (CBT).
Baik soal literasi (membaca) atau numerasi (matematika) keduanya mengandalkan kemampuan nalar. Dari sini diharapkan, siswa dapat berpartisipasi secara global dengan seluruh masyarakat dunia.
Agar dapat menjawab soal asesmen nasional dengan benar, siswa harus terbiasa membaca berbagai buku. LIngkungan sekolah harus memfasilitasi dan memberikan ruang dan waktu untuk itu. Dengan demikian, siswa tidak hanya dapat membaca tetapi juga memahami isi bacaan untuk kemudian menjelaskannya dengan lisan dan tulisan. Lebih jauh, mereka dapat menerapkan ilmu-ilmu yang sudah didapat/
Materi numerasi juga tidak hanya berkisar antara penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian saja. Soal harus berbobot tinggi yang dapat mengimplementasikan ilmu berhitung dalam kehidupan sehari-hari.
Secara umum, jumlah seluruh soal adalah 107 buah dengan rincia: 47 soal numerasi dan 59 soal literasi. Jumlah soal literasi bacaan terbagi menjadi dua kelompok, 24 nomor literasi teks fiksi alias cerita dan 35 nomor literasi teks informasi.
2. Survei Karakter
Survei karakter mengacu pada Kurikulum Merdeka yang di dalamnya ada mata pelajaran Pancasila. Di sini ada rapor khusus Profil Pelajar Pancasila, di mana siswa harus memiliki kpmpetensi global dan berberilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Nilai-nilai yang dimaksud meliputi: bertakwa pada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, gotong royong, berpikir kritis, dan kreatif. Semuanya menjadi indikator dalam survei karakter.
3. Survei Lingkungan Belajar
Survei lingkungan belajar meliputi pengukuran kualitas dan iklim atau suasana belajar yang dapat meningkatkan mutu pendidikan.
Survei lingkungan belajar tidak melibatkan siswa dalam pengisiannya. Namun yang terpenting adalah semua dibuat dengan kejujuran. Pihak-pihak terkait dengan Ujian Asesmen Nasional akan mudah membuat kebijakan jika sekolah dinilai masih kurang dalam penerapan kurikulum.
Namun, jika Anda ingin sekolah yang dimiliki langsung tergolong berkualitas, tidak perlu menunggu hasil Ujian Asesmen Nasional. Semua ada di Oyesee, konsultas pendidikan terbaik dengan sumber daya manusia juga kualified. ***