Kurikulum & Materi Pelajaran

Teori Konstruktivisme dalam Pembelajaran: Menggagas Pengetahuan Melalui Interaksi

Ada banyak teori belajar yang dapat diterapkan di sekolah, salah satunya konstrutivisme. Apa dan bagaimana teori tersebut bisa dilaksanakan di sekolah?
  • 25 November 2023
  • admin
  • teori belajar
  • kontruktivisme
  • di sekolah

Pendidikan merupakan suatu proses kompleks yang terus berkembang seiring waktu. Salah satu teori belajar yang menjadi landasan bagi pendekatan pembelajaran modern adalah konstruktivisme. Konstruktivisme bukan sekadar metode pengajaran, melainkan suatu pandangan filosofis terhadap bagaimana manusia memperoleh pengetahuan dan bagaimana pembelajaran seharusnya dipahami.

Dengan demikian mata pelajaran di sekolah tidak hanya menjadi sekadar teori tetapi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Siswa pun dapat lebih antusian dalam mengikuti pelajaran karena kelas tidak lagi membosankan.

Pengertian Konstruktivisme

Konstruktivisme adalah suatu teori belajar yang menekankan peran aktif peserta didik dalam membangun pengetahuan mereka sendiri. Menurut konstruktivisme, pembelajaran bukanlah suatu proses di mana pengetahuan diserahkan dari guru ke siswa, tetapi suatu proses di mana siswa aktif terlibat dalam membangun pemahaman mereka sendiri melalui interaksi dengan informasi dan pengalaman.

Menurut tokoh konstruktivisme terkemuka, Jean Piaget, pembelajaran konstruktivis terfokus pada konsep "konstruksi pengetahuan." Siswa tidak hanya menerima informasi dari luar, tetapi mereka juga secara aktif menggabungkan informasi baru dengan pengetahuan yang sudah dimiliki. Dengan kata lain, pembelajaran konstruktivis menciptakan kesempatan bagi siswa untuk membangun konsep mereka sendiri melalui refleksi dan interaksi dengan materi pembelajaran.

Prinsip-prinsip Teori Belajar Konstruktivisme

Tentu saja sebagai suatu teori belajar yang diterapkan di kelas, konstruktivisme mempunyai prinsip-prinsip dasar. Sesuatu yang saling berhubungan agar proses pemahaman siswa dan kecerdasannya lebih optimal.

  1. Aktivitas Siswa: Siswa tidak hanya mendengarkan pengetahuan yang disampaikan oleh guru tetapi juga terlibat secara aktif dalam pembelajaran. Mereka berperan sebagai konstruktor pengetahuan mereka sendiri.

  2. Interaksi Sosial: Konstruktivisme menekankan pentingnya interaksi sosial dalam pembelajaran. Kolaborasi dengan teman sebaya dan berinteraksi dengan lingkungan sosial dapat memperkaya pemahaman siswa.

  3. Pembelajaran Kontekstual: Pembelajaran harus relevan dengan konteks kehidupan siswa. Konstruktivisme menekankan pentingnya merangkul pengalaman pribadi dan budaya siswa dalam proses pembelajaran.

  4. Pemecahan Masalah: Siswa diajak untuk menghadapi situasi atau masalah yang memerlukan pemikiran kreatif dan pemecahan masalah. Ini membantu mereka mengembangkan keterampilan berpikir kritis.

Penerapan Konstruktivisme dalam Pembelajaran

Berdasarkan empat prinsip di atas, teori belajar konstruktivisme diterapkan dalam kelas. Guru berinovasi dan berkreasi sesuai materi yang akan diberikan. 

Beberapa penerapan teori pembangunan ini, antara lain:

  1. Proyek Pembelajaran: Menerapkan proyek pembelajaran di mana siswa bekerja sama untuk menyelesaikan tugas atau memecahkan masalah nyata. Ini memungkinkan mereka untuk menggunakan pengetahuan dan keterampilan mereka secara kontekstual.

  2. Diskusi Kelas: Mendorong diskusi di kelas untuk merangsang pemikiran kritis dan memberikan siswa kesempatan untuk mengungkapkan ide-ide mereka sendiri. Diskusi mempromosikan interaksi sosial dan pertukaran perspektif.

  3. Pemecahan Masalah Berbasis Kasus: Menyajikan situasi atau masalah dunia nyata yang memerlukan analisis dan pemecahan masalah. Siswa kemudian diberi kesempatan untuk merancang solusi mereka sendiri.

  4. Pembelajaran Berbasis Proyek: Merancang proyek yang membutuhkan pemikiran kreatif, penelitian, dan kolaborasi. Proyek semacam itu tidak hanya memperdalam pemahaman siswa tetapi juga mengembangkan keterampilan praktis.

  5. Evaluasi Formatif: Menggunakan evaluasi formatif secara teratur untuk memberikan umpan balik kepada siswa. Ini membantu mereka melihat kemajuan mereka dan memahami area mana yang memerlukan perhatian lebih lanjut.

Tantangan dan Kritik

Meskipun konstruktivisme membawa banyak kontribusi positif dalam pembelajaran, ada juga tantangan dan kritik. Beberapa kritikus berpendapat bahwa pendekatan ini mungkin tidak cocok untuk semua topik atau situasi pembelajaran. Selain itu, beberapa siswa mungkin memerlukan bimbingan lebih langsung, terutama dalam hal pengetahuan dasar.

Namun, di era teknologi informasi, pengetahuan dasar lebih mudah didapatkan. Guru tinggal mengetahui kemampuan siswa untuk menerapkan pembelajaran.

Kesimpulan

Teori belajar konstruktivisme menawarkan pendekatan pembelajaran yang mempromosikan kemandirian, pemikiran kritis, dan interaksi sosial. Dengan fokus pada aktifnya siswa dalam membangun pengetahuan mereka sendiri, teori ini menggambarkan pendekatan yang relevan dan dinamis dalam dunia pendidikan yang terus berubah. Penerapannya dapat membawa perubahan signifikan dalam cara siswa memahami dan mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Chat Icon