Pada dasarnya pendidikan vokasi sudah ada sejak lama. Hanya saja dulu disebut sarjana muda. Gelar setelah lulus adalah Amd.
Dewasa ini pendidikan vokasi semakin berkembang meskipun gelar sarjana Strata -1 tidak diperoleh dari lulusannya. Banyak Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang membuka fakultas khusus yang menyelenggarakan pendidikan yang setara dengan Diploma 3 dan Diploma 4.
Apa yang membuat PTN tertarik ikut menyelenggarakan pendidikan vokasi? Apa perbedaannya dengan kuliah secara umum dan keunggulannya? Yuk, baca artikel ini sampai selesai agar kamu memperoleh informasi lebih lengkap dan update.
Dikutip dari laman resmi Departemen Perindustrian, vokasi memang tidak sama dengan pendidikan sarjana yang biasanya diincar lulusan SMA.
Secara awam, ini dapat dikatakan sebagai SMK-nya perguruan tinggi. Artinya, kamu yang memutuskan kuliah di jursan ini akan mendapat pendidikan lapangan atau praktik lebih banyak daripada teori. Kamu lebih siap masuk industri pekerjaan yang diminati saat lulus.
Apakah pelajarannya lebih sulit? Tidak ada jawaban pasti tentang hal ini karena sulit itu subjektif. Yang pasti, di sekolah vokasi kamu belajar 70 persen praktek. Hanya 30 persen yang berisi teori. Hal ini juga berarti kamu harus menyumbangkan tenaga dan waktu lebih banyak untuk mendapat tugas-tugas lapangan yang berhubungan dengan jurusan.
Misalnya, jika kamu memilih kuliah di sekolah vokasi jurusan komunikasi media. Anda akan diarahkan untuk dapat menerapkan cara berkomunikasi melalui media, seperti pembuat konten, fotografi, editor ideo, dan sebagainya.
Meskipun tidak mendapat gelar Sarjana Strata-1, apalagi S2, kamu tidak perlu khawatir. Ada banyak keunggulan yang ditawarkan jika kamu memilih sekolah vokasi, sebagai berikut.
1. Program Studi Spesifik
Ada banyak program studi spesifik yang ditawarkan di vokasi. Kalau di jurusan komunikasi kamu hanya menemukan program studi ilmu komunikasi, di sini mungkin saja ada: komunikasi media dan digital, broadcasting, adertising, dan seterusnya.
Jurusan-jurusan dan program studi di vokasi terus berkembang mengikuti dan menyesuaikan kebutuhan Dunia Udaha dan Industri (DUDI). Dengan demikian, ilmu yang kamu pelajari langsung bisa diaplikasikan ke dunia kerja. Profesi lulusannya juga jelas.
Misalnya, vokasi di bidang kesehatan. Kamu akan menemukan program studi keperawatan, kebidanan, sanitasi, dan sebagainya. Lulusannya ya berprofesi sebagai perawat, bidan, dan penyuluh sanitasi di Puskesmas.
Dengan banyaknya pilihan, kamu lebih mudah menyesuaikan dengan minat saat lulus sekolah menengah. Hal ini yang juga membedakan kuliah pendidikan sarjana di mana ilmunya masih sangat umum. Kalau kamu ingin spesifik harus lanjut S2 atau kuliah sertifikasi.
2. Belajar Sambil Praktik Kerja
Satu hal yang juga menyenangkan di sekolah D4 dan D3 adalah belajar sambil praktik kerja. Setelah lulus kamu sudah mempunyai pengalaman kerja. Apalagi sekarang juga ada mata kuliah magang. Siapa tahu setelah lulus kamu bisa langsung bekerja juga di sana, bukan? Karir pun meningkat lebih cepat.
JIka sudah bekerja dan kamu ingin mendapat gelar pendidikan, tinggal melanjutkan atau kuliah lagi.
3. Kesempatan Karir Sesuai Minat dan Bakat
Banyak lulusan sekolah menengah yang kuliah bingung memilih jurusan dan akhirnya dengan terpaksa mengambil sesuatu yang jauh dari minat karena tidak tahu.
Ada yang penting kuliah jurusan IPA dan akhirnya ambil kuliah Pendidikan Biologi. Padahal dia tidak berminat menjadi guru.
Nah, di vokasi kamu bisa menghindari hal di atas karena pilihan jurusan dan program studi sudah spesifik.
4. Lebih Cepat Bekerja
Terakhir, dengan mengambil kuliah di pendidikan vokasi, kamu lebih cepat dan mudah bekerja. Tentu saja hal ini sesuai dengan semua kelebihan yang diungkapkan sebelumnya. Kamu juga sudah mempunyai pengalaman kerja. ***