Setiap beberapa periode, kurikulum pendidikan di Indonesia berubah. Terakhir, Kurikulum 2013 berubah menjadi Kurikulum Merdeka. Hal yang selalu menimbulkan pro dan kontra.
Selain mengikuti kurikulum yang sudah ditetapkan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), sekolah bisa menambahkan dan menyesuaikan dengan kebutuhan siswa. Ada sekolah yang menambahkan kewirausahaan, kepemimpinan, tahfidz, dan seterusnya.
Tujuan satu, keberhasilan dan pembelajaran anak Indonesia yang berkualitas.
Ada banyak tokoh pendidikan yang mengemukakan pengertian kurikulum.
Secara bahasa kurikulum diambil dari istilah Romawi 'curir' dan 'curere' yang artinya pelari dan tempat berlari. Pada masa kuno, kedua kata diartikan sebagai tempat atau arah tujuan seorang pelari mulai dari start hingga mencapai finish.
Oleh karena itu, Fauzi (2012) mengartikan kurikulum sebagai sejumlah materi pendidikan yang harus dipelajari peserta didik untuk mencapai tujuan akhir, yakni lulus.
Intinya, kurikulum adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan, baik dari segi guru mapupun siswa. Dengan berkembangnya zaman, dia bisa berubah agar tujuan pendidikan melahirkan generasi mudah masa depan tercapai dengan baik. Tidak heran, arahan yang biasanya disusun oleh pemerintah di Indonesia ini terus mengalami perbaikan. Yang terbaru adalah Kurikulum Merdeka.
Kurikulum harus dapat mengantisipasi perubahan karena pendidikan diyakini sebagai salah satu cara terbaik mengantisipasi perkembangan pengetahuan dan teknologi. Demikian disebutkan oleh Shobirin (2016).
Berdasarkan dua uraian pengertian atau definisi kurikulum, diketahui dia menjadi jantung pendidikan. Ibarat pelari, tanpa petunjuk pasti, dia tidak tahu ke mana arah yang dituju agar mencapai garis finish dengan cepat dan tepat.
Kurikulum bermanfaat bagi guru termasuk kepala sekolah, siswa, dan orang tua.
Manfaat kurikulum bagi kepala sekolah terkait erat dengan fungsinya sebagai pengatur dan pengelola seluruh kegiatan di lingkungan pendidikan. Dengan adanya kurikulum kepala sekolah dapat melakukan koordinasi dan supervisi kepada semua yang terlibat di lingkup sekolah yang dipimpinnya.
Manfaat kurikulum bagi guru lebih jelas lagi. Kurikulum merupakan pedoman dan panduan pembelajaran di mana di dalamnya ada seluruh materi pelajaran yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Guru tinggal berinovasi agar seluruh materi disampaikan dan diterima dengan baik oleh siswa.
Sebagai siswa, subjek dalam pendidikan, kurikulum juga penting. Kurikulum yang biasanya sudah dibuat dalam bentuk RPP hingga jadwal pelajaran per pekan akan menunjukkan semua program dan materi yang akan dia terima.
Bahkan, jika siswa tidak masuk sekolah karena suatu alasan, dia dapat mencari tahu materi pelajaran dengan melihat kurikulum.
Sementara itu, orang tua merupakan pendamping siswa saat belajar di rumah. Sebagian dari mereka mendaftarkan anak ke sekolah dengan melihat kurikulum tambahan yang ditawarkan.
Kurikulum memberitahu rencana pembelajaran di sekolah. Selain itu, mereka juga dapat membimbing anak saat di rumah dengan panduan yang sama.
Untuk orang tua yang ingin mengetahui berita pendidikan terbaru dan semua informasi lain seputar sekolah, jangan lupa terus mengecek web kami odysee.education, ya! Kami akan membantu Anda seputar sekolah dan pendidikan agar masa depan anak Indonesia lebih baik.