Kamu pasti pernah dengar seseorang berkata, “Ijazah tidak penting; yang penting itu pengalaman.”
Pernyataan tersebut cukup masuk akal jika dipakai untuk membandingkan seorang fresh graduate, tanpa pengalaman kerja, dengan—misalnya—seorang lulusan SMK yang bekerja sejak tamat sekolah.
Dengan umur yang sebaya, jam terbang seorang lulusan SMK berhasil membuktikan argumen mengapa ijazah perguruan tinggi tidak begitu penting dalam hal ini.
Namun, apa jadinya kalau ijazah adalah satu-satunya pembanding di antara dua orang yang sama-sama belum memiliki pengalaman? Suka atau tidak, ijazah akan jadi penyumbang poin terbesar dalam hal ini.
Lalu, apakah itu artinya dunia kerja selalu berpihak pada pemilik ijazah? Sayangnya, tidak sesederhana itu.
Idealnya, ada dua cara untuk menjawab pertanyaan ini: penting dan tidak penting.
Di satu sisi, ijazah membuktikan bahwa seseorang mampu menyelesaikan jenjang pendidikannya. Di sisi lain, tak jarang kita temui kasus di mana ijazah gagal memvalidasi skill lapangan yang dibutuhkan perusahaan.
Sekarang pertanyaannya, apa dasar argumen dari penting atau tidaknya ijazah di dunia kerja? Daripada memperdebatkan salah satunya saja, mari kita ringkas sudut pandang dari kedua sisi.
Pikirkan dokumen berharga yang kamu miliki. Akta kelahiran, catatan sipil, sampai sertifikat rumah, saham, dan deposito. Jujur saja, ijazah tak bisa dikecualikan dari daftar dokumen berharga tersebut.
Namun, di luar industri khusus seperti kedokteran, bukan berarti orang tanpa gelar pendidikan tak memiliki hak dan kapasitas yang sama. Ingin tahu kenapa? Berikut 5 alasannya.
Berbeda dengan zaman dulu, kepemilikan ijazah sudah semakin umum dan lazim di masa sekarang. Akibatnya, tingkat persaingan kerja pun semakin meningkat.
Dalam detail lowongan kerja, ijazah lebih mirip syarat administrasi, ketimbang nilai jual. Hal ini memperbesar peluang kandidat tanpa gelar sarjana untuk mengisi peran berkat pengalamannya.
Pikirkan dua orang dengan latar pendidikan berbeda. Salah satunya menempuh pendidikan formal di jurusan yang tidak sesuai keinginannya. Sedangkan seorang lainnya memilih mengikuti mimpinya di luar jalur pendidikan formal.
Pikirkan perbedaan yang mereka alami dalam satu waktu. Salah satunya “membuang” sekian tahun menekuni sesuai yang tidak diinginkan. Sementara satu lainnya fokus mendalami passion dengan penuh kebahagiaan—meskipun tidak dengan cara yang konvensional.
Tak sedikit lulusan “salah jurusan” yang menganggur karena tak yakin dengan prospek karier yang sedang dituju. Sebaliknya, akan lebih mudah menemukan peluang kerja saat kita tahu dan mendalami apa yang kita sukai.
Banyak pelajar dan mahasiswa yang tak memanfaatkan fasilitas pendidikan dengan optimal. Misalnya, alih-alih berkoneksi dan melakukan kegiatan positif, mereka hanya mementingkan prestasi akademik.
Gelar sarjana tidak lantas membuktikan bahwa seseorang memiliki soft skill yang mumpuni, seperti skill:
Inilah salah satu alasan mengapa banyak sarjana yang kalah kompetitif dibanding kandidat yang tak memiliki ijazah.
Masih terkait dengan poin sebelumnya, kemampuan untuk berkoneksi lebih ditentukan oleh soft skill ketimbang prestasi akademik. Hampir bisa dipastikan bahwa kamu tak perlu ijazah untuk memperluas koneksi.
Dalam dunia kerja, rekomendasi dari kenalan terbukti efektif memperbesar peluang kandidat untuk dipekerjakan. Selain itu, kamu juga punya kesempatan untuk melamar di lowongan kerja internal yang jarang diketahui banyak orang.
Sudah tahun 2023. Saatnya berhenti menganggap pendidikan formal sebagai satu-satunya jalan untuk menambah pengetahuan.
Tanpa ijazah, kamu tetap bisa meningkatkan kesiapan kerja, misalnya dengan mengikuti:
Beberapa pemikir kreatif tak suka dibatasi oleh aturan pendidikan formal. Mereka lebih senang bereksperimen sendiri dan mengembangkan usahanya.
Seseorang yang berjiwa wirausaha tidak akan merasa dibatasi oleh ijazah. Mereka pantang menyerah dalam mengubah inovasinya menjadi sumber penghasilan.
Tak sah kalau perdebatan soal ijazah hanya dipandang dari satu sisi saja. Argumen “ijazah itu penting dalam dunia kerja” akan kami kupas segera.
Berikut 6 alasan mengapa ijazah dinilai penting dalam dunia kerja.
Lupakan sejenak tentang industri seni dan kreatif. Mari pikirkan tenaga medis yang membantu mengontrol dan menjaga kesehatan pasiennya.
Alasan terkuat mengapa ijazah penting adalah karena profesi krusial seperti dokter memang mengharuskan adanya penyelesaian akademik di tingkatan tertentu. Bagaimana tidak, seorang dokter berhadapan dan bertanggung jawab atas keselamatan seseorang.
Studi membuktikan bahwa tingkat pendidikan punya pengaruh positif pada kebebasan ekonomi dan kebahagiaan. Mudahnya, semakin tinggi gelar ijazah seseorang, semakin besar pula peluangnya untuk mendapatkan gaji lebih tinggi.
Benar bahwa ijazah tak menjamin kepiawaian seseorang dalam bekerja. Namun, ijazah sangatlah penting bagi orang-orang yang baru merintis karier.
Setidaknya, ijazah bisa menjadi modal awal selagi kamu mengembangkan skill dan pengalaman yang relevan di dunia kerja.
Sebuah riset tahun 2018 menunjukkan bahwa pendidikan yang tinggi memperbesar seseorang dalam mendapatkan pekerjaan.
Selain membentuk kredibilitas, jenjang kuliah juga memfasilitasi kegiatan nonakademik untuk mengasah kesiapan kerja mahasiswa, misalnya melalui kegiatan KKN dan magang.
Kesuksesan akademik mencerminkan keberhasilan seseorang dalam pendidikan. Dalam lingkungan sosial, pendidikan diperlukan untuk:
Koneksi memang tak pandang ijazah. Namun, tak bisa disangkal bahwa kegiatan akademik, seperti pertukaran mahasiswa, berpotensi lebih besar untuk mempertemukanmu dengan koneksi yang berkualitas.
Dengan pertimbangan ini, kamu bisa berkesempatan untuk mendapatkan peluang karier yang lebih menjanjikan.
Ada tiga poin utama yang bisa kita ambil dari tulisan ini.
Penting atau tidaknya ijazah juga bisa disimpulkan berdasarkan perkembangan edukasi di Indonesia. Jika kamu adalah tenaga pendidik, jangan lewatkan kesempatan untuk berdiskusi di Komunitas Guru Odysee Education!
Kamu akan dipertemukan dengan pengajar lain dari seluruh Indonesia untuk saling berbagi informasi pendidikan. Daftar sekarang di situs Odysee Education atau ketuk link berikut ini.