Di era globalisasi saat ini, pendidikan bukan hanya tentang mengajarkan pengetahuan akademis, tetapi juga tentang membentuk karakter dan moral siswa. Di Indonesia, pemerintah telah menginisiasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) sebagai bagian dari upaya ini.
Saat ini P5 sudah diterapkan dalam kurikulum merdeka yang memiliki tujuan untuk mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan Pancasila kepada pelajar Indonesia. Tapi masih banyak orang yang belum mengetahui apa itu Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Yuk simak penjelasan dibawah ini!
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam kurikulum merdeka P5 merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila yang dirancang oleh Kemendikbudristek.
Secara singkat tujuan diadakannya P5 ini adalah untuk mendorong pelajar untuk hidup dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Modul pembelajaran ini ini berisi langkah-langkah, media pembelajaran, dan asesmen yang dapat digunakan oleh pendidik atau guru.
Selain untuk mendorong pelajar hidup dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, terdapat beberapa alasan lain mengapa Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dimasukkan ke dalam Kurikulum Merdeka. Alasan-alasan tersebut antara lain:
Melalui integrasi P5 dalam Kurikulum Merdeka, diharapkan dapat tercipta generasi penerus bangsa yang tidak hanya cerdas secara akademis tetapi juga memiliki karakter dan kompetensi yang kuat, sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) menawarkan banyak manfaat bagi peserta didik, pendidik, dan satuan pendidikan. Mengutip dari laman Ditjen SMP Kemdikbud, berikut adalah manfaat-manfaatnya:
Dengan mengintegrasikan P5 dalam Kurikulum Merdeka, seluruh elemen pendidikan, mulai dari peserta didik, pendidik, hingga satuan pendidikan, dapat merasakan manfaat yang signifikan. Ini tidak hanya memperkuat karakter dan kompetensi siswa tetapi juga mengembangkan ekosistem pendidikan yang lebih inklusif dan berdaya saing tinggi.
Dalam penerapan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka, terdapat empat prinsip penting yang harus diperhatikan. Berikut penjelasannya:
Prinsip holistik menekankan pentingnya melihat segala sesuatu secara menyeluruh dan utuh, bukan parsial atau terpisah-pisah. Dalam konteks P5, pendekatan holistik ini berarti memahami sebuah tema secara mendalam dan utuh, serta melihat isu dari berbagai sudut pandang. Cara berpikir holistik membantu pelajar mengembangkan kemampuan analisis yang komprehensif dan memahami keterkaitan antar berbagai aspek dalam suatu masalah.
Prinsip kontekstual mengajak guru dan pelajar untuk menjadikan lingkungan sekitar dan realitas kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama pembelajaran. Dengan menerapkan prinsip ini, proses belajar mengajar menjadi lebih relevan dan bermakna karena terkait langsung dengan pengalaman nyata. Pelajar diharapkan dapat mengeksplorasi berbagai hal di luar lingkungan sekolah, seperti komunitas, budaya lokal, dan isu-isu sosial, sehingga pembelajaran menjadi lebih hidup dan aplikatif.
Prinsip ini menekankan pentingnya pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Dalam skema ini, pelajar menjadi subjek aktif yang mengelola proses belajarnya secara mandiri. Pembelajaran yang berfokus pada peserta didik bertujuan untuk mengembangkan kemandirian, tanggung jawab, dan kemampuan berpikir kritis. Guru berperan sebagai fasilitator yang mendukung dan membimbing pelajar dalam mengeksplorasi pengetahuan dan mengembangkan keterampilan.
Prinsip eksploratif mendorong semangat untuk membuka ruang yang luas bagi proses inkuiri dan pengembangan diri. P5 memberikan kebebasan bagi pelajar untuk mengeksplorasi berbagai topik dan minat mereka tanpa terikat pada struktur intrakurikuler formal. Dengan pendekatan eksploratif, pelajar dapat menggali potensi diri, mengembangkan kreativitas, dan menemukan solusi inovatif terhadap berbagai tantangan.
Berikut adalah sembilan tema proyek penguatan profil pelajar dalam pelajaran Pendidikan Pancasila beserta contoh kegiatan yang dapat dilakukan:
Tujuan utama dari tema ini adalah meningkatkan pemahaman siswa tentang dampak aktivitas manusia, baik jangka panjang maupun pendek, baik positif maupun negatif. Harapannya adalah agar siswa dapat bersikap dan berperilaku ramah lingkungan.
Contoh kegiatan:
Tema ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya lokal kepada siswa agar mereka dapat mengatasi krisis identitas akibat lunturnya budaya dan kearifan lokal.
Contoh kegiatan:
Tema ini mengajarkan siswa untuk berdialog dan saling menghormati di tengah keberagaman kelompok agama dan kepercayaan. Siswa juga diajarkan untuk mengenali dan menghindari stereotip negatif serta kekerasan antaragama.
Contoh kegiatan:
Tema ini dibuat untuk mengatasi perundungan (bullying) dengan membangun kesadaran dan keterampilan siswa dalam menjaga kesehatan fisik dan mental.
Contoh kegiatan:
Tema ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa demokrasi dalam diri siswa.
Contoh kegiatan:
Tema ini mengajak siswa untuk melatih daya pikir, kreativitas, dan empati dengan membuat teknologi sederhana yang bermanfaat.
Contoh kegiatan:
Tema ini bertujuan agar siswa dapat mengidentifikasi potensi ekonomi lokal serta masalah yang ada, sehingga meningkatkan empati mereka dalam mencari solusi terkait aspek sosial, lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat.
Contoh kegiatan:
Tema ini wajib bagi siswa SMK/MAK untuk membangun pemahaman tentang ketenagakerjaan, peluang kerja, dan persiapan karier.
Contoh kegiatan:
Tema ini juga wajib untuk siswa SMK/MAK, bertujuan melatih sikap, perilaku, dan membiasakan budaya kerja sesuai standar dunia kerja.
Contoh kegiatan:
Dengan mengimplementasikan tema-tema ini dalam proyek Pendidikan Pancasila, diharapkan siswa dapat mengembangkan karakter yang kuat, keterampilan yang relevan, serta kesadaran sosial yang tinggi, sehingga siap menghadapi tantangan di masa depan.
Itulah informasi tentang P5 dalam Kurikulum Merdeka, mulai dari pengertian, tujuan, hingga contohnya kamu pahami. Di luar itu, masih banyak yang dapat sekolah dan guru persiapkan sesuai kebutuhan siswa. Semoga bermanfaat!